Home NextSass

Tren AI-Driven Programming yang Membentuk Cara Baru Developer Bekerja

Esther Howard's avatar

Nurman Teguh Novianto

Blog-Article
Blog

Tren AI-Driven Programming yang Membentuk Cara Baru Developer Bekerja

Di era di mana AI semakin mendominasi berbagai sektor, dunia pemrograman juga mengalami perubahan besar. Salah satu tren terbaru yang sedang naik daun adalah vibe coding — pendekatan baru dalam menulis kode yang mengandalkan intuisi dan bantuan AI seperti GitHub Copilot atau ChatGPT.

Tapi, apa sebenarnya vibe coding itu Dan kenapa makin banyak developer yang tertarik mencoba gaya ini


🔍 Apa Itu Vibe Coding

Istilah vibe coding pertama kali populer lewat pernyataan Andrej Karpathy (eks OpenAI dan kepala AI Tesla) yang mengatakan:

“The fastest way to code is to just... start typing and let Copilot fill in the blanks.”

Vibe coding adalah gaya ngoding cepat, spontan, dan fleksibel, yang mengandalkan ‘feel’ dan bantuan AI, bukan struktur rigid atau dokumentasi panjang lebar. Fokusnya bukan menulis kode dari awal secara manual, tapi mengekspresikan ide secepat mungkin dan membiarkan AI menyempurnakannya.


⚙️ Cara Kerja Vibe Coding

Vibe coding bekerja berdasarkan kombinasi:

  • Prompt sederhana (misalnya: “buat login form dengan validasi”)

  • Copilot / AI tools (GitHub Copilot, CodeWhisperer, ChatGPT, dst)

  • Iterasi cepat (ubah → generate ulang → uji coba → refine)

Contoh realnya:

// Kita hanya ketik: function generateReport() { // Copilot langsung melengkapi sisa fungsinya secara otomatis }

✅ Kelebihan Vibe Coding

  1. Cepat Membuat Prototype
    Cocok untuk hackathon, MVP, atau sistem eksperimen awal.

  2. Minim Friksi Awal
    Tidak perlu riset panjang atau buka banyak dokumentasi.

  3. Bantu Developer Baru atau Freelance
    AI bisa memberi contoh struktur kode yang baik untuk dipelajari.


⚠️ Risiko & Tantangan

  1. Kode Kurang Optimal
    AI hanya menebak berdasarkan pola, bukan memahami konteks bisnis.

  2. Over-Reliance pada AI
    Developer bisa jadi "malas mikir" dan lupa belajar dasar-dasar pemrograman.

  3. Debugging Lebih Sulit
    Karena tidak tahu asal-usul semua potongan kode, proses debug bisa membingungkan.


🎯 Siapa yang Cocok Pakai Vibe Coding

CocokTidak Cocok
Developer soloTim enterprise dengan SOP ketat
Startup early stageProject mission-critical
Mahasiswa ngoding tugasProyek jangka panjang berlapis

✨ Kesimpulan

Vibe coding bukan pengganti cara ngoding tradisional, tapi pelengkap.
Ia membuka peluang bagi developer untuk lebih eksploratif dan cepat mengeksekusi ide, namun tetap butuh dasar logika dan struktur pemrograman yang kuat.

Kalau kamu seorang developer yang suka bereksperimen, vibe coding bisa jadi teman ngoding baru yang menyenangkan. Tapi jangan lupa: ngoding pakai vibe tetap harus disertai logika.