Banyak ISP lokal berdiri bukan karena punya keahlian, tapi karena punya modal. Punya uang, beli mikrotik, beli bandwidth, pasang kabel—langsung merasa pantas disebut “provider”.
Padahal jadi ISP itu bukan soal bisa beli alat, tapi bisa jaga layanan tetap menyala 24/7 tanpa alasan klise tiap minggu.
Masalahnya, mereka kira ISP itu kayak jualan pulsa. Modal 10 juta, langsung bisa pasang pelanggan. Tapi giliran ada gangguan Ngeluh di grup WA teknisi. Tanya-tanya kayak anak magang.
Sering kita temui:
ISP baru muncul, desain logo keren, promo gila-gilaan.
Tapi sistem billing Pakai Excel.
Monitoring jaringan Nggak ada.
Backup power Ngandelin PLN sambil doa.
Tim teknisi Anak tetangga yang bisa nguprek WiFi.
Ini yang terjadi kalau bisnis internet dijalankan oleh orang yang cuma jago setor duit, tapi gak ngerti dasar-dasar jaringan.
Punya modal itu enak. Tapi kalau tiap hari operator di kantor harus bolak-balik jawab komplain karena layanan putus, pelanggan kabur satu-satu, itu bukan bisnis—itu kesalahan berulang yang dibayar mahal.
ISP itu bukan soal seberapa banyak kamu bisa pasang. Tapi seberapa banyak kamu bisa rawat dan pertahankan.
Banyak ISP lokal cuma kuat di awal karena pakai harga banting. Setelah pelanggan mulai komplain soal kualitas, gak ada solusi—cuma alasan.
Banyak yang copas skema bisnis ISP tetangga tapi gak punya infrastruktur yang sama.
Banyak yang ngandelin teknisi freelance, padahal yang dijual adalah layanan berkelanjutan.
Modal habis, pelanggan kabur, dan akhirnya banting setir jadi makelar bandwidth atau numpang di tower ISP sebelah.
Kalau kamu merasa cukup dengan “yang penting bisa pasang”, jangan bangga dulu. Itu bukan prestasi. Itu cuma langkah awal.
Prestasi adalah saat kamu bisa:
Jaga koneksi tetap stabil,
Layani pelanggan dengan cepat,
Dan nggak bikin drama tiap minggu.
Karena jadi ISP itu butuh otak, bukan cuma dompet.
Kalau kamu baca ini dan merasa tertampar, itu artinya kamu masih bisa berubah. Tapi kalau kamu tersinggung dan bilang “gak semua ISP begitu kok”, ya mungkin kamu bagian dari masalahnya.