Saat ini, dunia kita terasa semakin sibuk dengan segala aktivitas yang terus mengalir tanpa henti. Namun, di tengah kepadatan informasi dan keterhubungan yang terus meningkat, muncul sebuah kehadiran yang menarik perhatian banyak orang: ChatGPT.
ChatGPT, sebuah program kecerdasan buatan yang mampu berinteraksi layaknya manusia dalam percakapan, telah menjadi sorotan utama dalam dunia teknologi. Dengan kecanggihan algoritmanya, ChatGPT mampu menjawab pertanyaan, memberikan saran, bahkan menjadi teman virtual bagi banyak orang.
Meski terlihat sebagai solusi yang menarik untuk kesibukan kita, terkadang ngobrol dengan ChatGPT bisa menjadi lebih dari sekadar perbincangan biasa. Kita bisa merasa dipahami, terhibur, bahkan terinspirasi oleh jawaban-jawaban yang diberikan oleh program ini.
Namun, apakah terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan ChatGPT bisa menjadi masalah
Ketika kita terlalu terpaku pada layar gadget kita, terkadang kita kehilangan momen berharga di dunia nyata. Percakapan dengan manusia sebenarnya, kehadiran fisik, dan emosi yang terpancar dari tatapan mata tidak bisa digantikan oleh ChatGPT, secerdas apapun program itu.
Sebagai manusia, kita perlu mengingat keseimbangan antara interaksi dengan teknologi dan kehidupan nyata. Saling berbagi cerita, tawa, dan kehangatan dengan sesama masih menjadi hal yang tak ternilai harganya.
Jadi, meskipun dunia ini terlalu sibuk ngobrol sama ChatGPT, jangan lupa untuk tetap merasakan kehidupan yang sesungguhnya, di luar layar.